Tuesday, April 22, 2008

Anne Ahira. Success Story - English

Anne Ahira. Success Story - English (Sorry, for a moment - Anne Ahira, Asian Brain Success Story in English is not available yet at this blog, as we are still preparing).

Anne Ahira, Asian Brain Success Story - In Indonesian Language is available below:

Anne Ahira, Asian Brain Success Story .
Terima kasih telah mengunjungi Succes Story Anne Ahira bersama Asian Brain-nyadi Blog ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, karena Anda tidak hanya akan membaca success story saja, tetapi juga telaah key success factor-nya. Dengan begitu diharapkan artikel ini memberi inspirasi untuk kesuksesan Anda di masa depan dan Anda mempunyai success story Anda sendiri.

Success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya begitu menarik dan sepertinya tidak mungkin bila hanya ditulis dalam satu artikel. Untuk itu Success Story mojang Bandung asli Indonesia yang namanya seperti nama Jepang ini akan saya tulis dalam beberapa artikel. Saya akan berusaha semaksimal mungkin bisa menulis dengan baik sehingga Anda tidak bosan. Di sini saya benar-benar orang lain, bukan orangnya Anne Ahira, yang akan melihat Anne Ahira dengan Asian Brain-nya dari kaca mata saya sendiri yang berpengalaman di bidang System manajemen mutu ISO 9001. Latar belakang saya ini tentunya akan banyak mempengaruhi cara pandang saya, tetapi tidak seluruhnya saya mendasarkan telaah saya ke sana. OK! Saya mulai.

Awalnya, Anne Ahira adalah seorang guru yang tidak mengenal internet, atau bahkan komputer, jadi Anne Ahira bersama Asian Brain-nya yang kini penghasilan per bulan dari internet marketing-nya bisa mencapai milyaran rupiah itu, dulunya bisa dibilang GapTek alias gagap teknologi. Membuat e-mail saja dia harus minta bantuan temannya, bukan karena malas, tetapi karena memang tidak bisa. Tetapi dari ke-tidak-tahuannya inilah, "Bu Guru GapTek" yang memberi "dana pensiun" kepada adiknya dengan cara membuatkannya sebuah website ini, kini justru menjadi Internet Marketer kelas dunia yang disegani.

Supaya tidak GapTek, Anne Ahira pun kemudian belajar tentang internet, yang kemudian membawanya larut ke dalam internet marketing bersama Asian Brain-nya. Dia memliki komitmen yang kuat untuk berubah dari GapTek internet menjadi "melek internet". Latar belakangnya sebagai guru sepertinya juga mempengaruhi komitmennya. Maksud saya begini. Komitmen dia mempelajari internet marketing bukan semata untuk dirinya sendiri, tetapi kelihatannya Anne Ahira juga memiliki idealisme dan komitmen yang kuat untuk kebangkitan Indonesia. Katakanlah Anne Ahira bersama Asian Brain-nya punya mimpi. Mimpi tentang Indonesia yang memiliki Internet Marketer-Internet Marketer kelas dunia. (Tetapi sayangnya -untuk orang Indonesia pada umumnya yg bergaji UMR/UMK- dengan biaya kursus Rp. 200.000,-/bln saat ini, April 2008, rasanya masih lumayan mahal, lho... he he... Jadi, mungkin untuk ukuran mereka bisa ikut kursus di Asian Brain juga masih menjadi "mimpi", he he... 1x lagi he he...)

Belajar internet marketing dirasakan oleh Anne Ahira awalnya tidaklah mudah, tetapi sebenarnya juga tidak terlalu sulit (menurut Anne Ahira, lho). Tetapi, yang jelas, karena sudah menjadi komitmennya, dan karena dia juga begitu menyukai "hobby-nya" itu, maka setiap kesalahan yang sering dijumpainya dianggapnya sebagai tantangan. Dan justru dari pengalaman kesalahan-kesalahan yang dihadapinya itulah, satu-satunya orang Indonesia yang memiliki lisensi franchise Aweber ini, kemudian bisa menciptakan modul yang "GapTek Friendly". Maksud saya, modul yang dibuat oleh Anne Ahira bersama Asian Brain-nya bisa, kalau tidak mau dibilang mudah, dipahami oleh orang yang GapTek internet sekalipun. Tidak hanya itu, gaya bahasa dan model "mengajar-nya" yang seperti orang lagi ngobrol, juga membuat modulnya enak dibaca. Jadi, membaca modulnya yang untuk satu materi bahasan kadang mencapai 40 halaman lebih rasanya tidak capek dan tidak membosankan (dasar "guru" yang pinter ngobrol, eh, nulis... he he).

OK. Sampai di sini menurut saya key succes factor yang menjadi dasar bagi success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya adalah komitmen. Komitmennya untuk berubah dari GapTek menjadi ahli internet marketing yang benar-benar profesional di bidangnya. Di samping itu, komitmennya untuk Indonesia juga membuat perempuan cerdas yang kemudian mendapat julukan "Asian Brain" dari internet marketer-internet marketer Eropa ini, begitu fokus pada internet marketing yang kemudian menjadi hobby-nya. Komitmen atau kemauan yang kuat dalam banyak hal merupakan kunci utama dan pertama keberhasilan seseorang atau organisasi. Dalam hal organisasi, biasanya komitmen manajemen puncak (Top Management) yang menjadi penentu.

Barangkali Anda melihat ada key success factor lain dari success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya ini? Dan Anda berkenan berbagi atau menanggapi? Atau Anda ingin berbagi success story Anda sendiri di blog ini untuk semakin menumbuh-kembangkan sukses Anda? Silahkan kirim e-mail ke success.story.4u@gmail.com atau meninggalkan komentar / tanggapan di blog ini.

Atau barangkali Anda ingin pula menjadi internet marketer yang sukses dan ingin bergabung dengan Anne Ahira di Asian Brain? Informasi di link Anne Ahira atau Asian Brain ini barangkali bisa membantu. Dan perlu Anda ketahui, sebelum Anda benar-benar mendaftar menjadi anggota, begitu Anda melengkapi form pendaftarannya, dan mengirimkannya kembali, Anda akan langsung mendapat pelajaran internet marketing dari Anne Ahira secara GRATIS, lho.

OK. Nantiken artikel lanjutannya tentang success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya di blog ini. Sementara itu, Anda juga bisa membaca success story lainnya dari berbagai profesi di Blog ini.

Terima kasih.
Note:
Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan artikel ini atau informasi lainnya yang tidak Anda dapatkan di Blog ini silahkan klik link "Ads by Google" di bawah ini.

Success Story Mantan Tapol, Suharno

Success Story Suharno. Mantan Tapol menjadi Pengusaha Kolam Pemancingan Sukses.


Mantan Tapol itu kini menjadi ”Pahlawan”.

Siapa mengira bahwa seorang Suharno (71-thn), petani kecil yang pernah dibuang ke Pulau Nusa Kambangan sebagai tahanan politik (Tapol) itu, bisa mengubah nasib kampungnya yang dulunya ibarat tidak pernah dilirik orang kini menjadi daerah tujuan wisata kuliner paling ramai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kini dia memiliki success story-nya sendiri. Ceritanya begini.

Sekitar th 1965, tanpa proses pengadilan, Suharno dijebloskan ke Nusa Kambangan, sebuah pulau kecil di sebelah selatan pulau Jawa, pulau yang memang dikenal sebagai tempat pembuangan tahanan politik, khususnya mereka yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI), meskipun belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Maklum, saat itu PKI dinyatakan sebagai partai terlarang oleh rezim Suharto.

Setelah sekitar tiga tahun berada di Nusa Kambangan, Suharno berhasil kembali dan menjalani kehidupan ”normal”-nya di kampung halamannya, dusun Blater, kelurahan Jimbaran, Kecamatan Bandungan (dahulu masih wilayah kecamatan Bawen), Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan istri dan delapan anaknya, dua laki-laki dan enam perempuan, dia menjadi petani biasa di kampung itu.

Ceritanya mulai berubah menjadi awal dari success story ketika tahun 1995 Dinas Perikanan Kabupaten Semarang melakukan penyuluhan dan pembinaan pemeliharaan ikan. Maka dibentuklah kelompok perikanan Ngudi Mulyo. Kelompok tersebut diberi bantuan bibit ikan dan perbaikan kolam. Meskipun tidak menjabat sebagai ketua kelompok, Suharno bisa dibilang paling getol mengupayakan keberhasilan kelompok ini. Maklum, awalnya kelompok tersebut menderita rugi, maka Suharno pun bekerja keras untuk bisa membuktikan bahwa kelompok perikanan tersebut memiliki masa depan.

Waktu terus berjalan. Dan kini keberhasilan sudah bisa dinikmati tidak hanya oleh keluarga Suharno, tetapi juga oleh penduduk setempat. Kampung di dekat daerah wisata Bandungan, yang dulunya ibarat tidak pernah dilirik orang itu kini menjadi daerah wisata kuliner paling ramai di Kabupaten Semarang, khususnya di hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Di sana terdapat 15 kolam pemancingan, tiga di antaranya adalah milik Suharno. Omzet dari tiga kolam tersebut mencapai Rp. 100 juta lebih per bulan.

Dengan asumsi pendapatan kolam yang lain sama, maka total omzet mereka bisa mencapai Rp. 500 juta / bulan. Belum lagi pemasukan dari parkir sepeda motor dan mobil yang mencapai tidak kurang dari Rp. 3 juta / bulan. Sedangkan hasil retribusi mobil yang bisa disumbangkan ke kampung mencapai Rp. 700.000,- lebih per bulan. Pemasukan ini dipakai untuk pembangunan kampung, di antaranya untuk pengaspalan jalan dan perawatannya.

Berkat kerja keras Suharno dan rekan-rekannya di kelompok perikanan Ngudi Mulyo-lah Kampung Blater yang dahulu ibarat tidak pernah dilirik orang itu kini menjadi kampung yang sangat asri, ramai, mandiri, dan menjadi kampung tujuan banyak orang untuk mancing, menikmati pecel lele, gurami bakar dan sebagainya.

Meskipun perannya yang sangat besar terhadap kemajuan kampung ini, dan dia barangkali bisa disebut sebagai ”Pahlawan”, tetapi Suharno tetap merendah, sebagaimana disampaikan putra sulungnya berikut ini: ”Semua tidak lepas dari bantuan dan penyuluhan dari Dinas Perikanan Kabupaten Semarang. Khususnya Bapak yang fotonya ada bersama Bapak saya itu”, katanya.

Itulah success story Bp. Suharno. Komitmennya yang begitu besar untuk merubah ekonomi rumah tangga dan kampungnya membuat dia rela berkorban, bahkan ketika orang lain meragukan masa depan "proyeknya". Tetapi bukti keberhasilan yang telah diraihnya, membuat warga di sekitarnya berbalik mendukungnya. Bukti success story-nya itu tidak lagi membuat Bp. Suharno harus banyak bicara, karena fakta sudah berbicara sendiri. Dan akhirnya menjadi success story seluruh warga kampungnya khususnya, dan bisa mengangkat wisata kuliner di Kabupaten Semarang pula.

Salam sukses buat Bp. Suharno. Semoga success story ini bisa memberi inspirasi dan memotivasi pembaca untuk meraih success story-nya juga atau berbagi success story-nya untuk sesama dan untuk menumbuhkan sukses selanjutnya.

Salam sukses.
Note: Success Story Bp. Suharno ini pernah saya up-load di KabarIndonesia.com dan mendapatkan predikat "News of The Week".

Anne Ahira, Asian Brain. Success Story

Anne Ahira, Asian Brain Success Story.

Terima kasih telah mengunjungi Succes Story Anne Ahira bersama Asian Brain-nyadi Blog ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, karena Anda tidak hanya akan membaca success story saja, tetapi juga telaah key success factor-nya. Dengan begitu diharapkan artikel ini memberi inspirasi untuk kesuksesan Anda di masa depan dan Anda mempunyai success story Anda sendiri.

Success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya begitu menarik dan sepertinya tidak mungkin bila hanya ditulis dalam satu artikel. Untuk itu Success Story mojang Bandung asli Indonesia yang namanya seperti nama Jepang ini akan saya tulis dalam beberapa artikel. Saya akan berusaha semaksimal mungkin bisa menulis dengan baik sehingga Anda tidak bosan. Di sini saya benar-benar orang lain, bukan orangnya Anne Ahira, yang akan melihat Anne Ahira dengan Asian Brain-nya dari kaca mata saya sendiri yang berpengalaman di bidang System manajemen mutu ISO 9001. Latar belakang saya ini tentunya akan banyak mempengaruhi cara pandang saya, tetapi tidak seluruhnya saya mendasarkan telaah saya ke sana. OK! Saya mulai.

Awalnya, Anne Ahira adalah seorang guru yang tidak mengenal internet, atau bahkan komputer, jadi Anne Ahira bersama Asian Brain-nya yang kini penghasilan per bulan dari internet marketing-nya bisa mencapai milyaran rupiah itu, dulunya bisa dibilang GapTek alias gagap teknologi. Membuat e-mail saja dia harus minta bantuan temannya, bukan karena malas, tetapi karena memang tidak bisa. Tetapi dari ke-tidak-tahuannya inilah, "Bu Guru GapTek" yang memberi "dana pensiun" kepada adiknya dengan cara membuatkannya sebuah website ini, kini justru menjadi Internet Marketer kelas dunia yang disegani.

Supaya tidak GapTek, Anne Ahira pun kemudian belajar tentang internet, yang kemudian membawanya larut ke dalam internet marketing bersama Asian Brain-nya. Dia memliki komitmen yang kuat untuk berubah dari GapTek internet menjadi "melek internet". Latar belakangnya sebagai guru sepertinya juga mempengaruhi komitmennya. Maksud saya begini. Komitmen dia mempelajari internet marketing bukan semata untuk dirinya sendiri, tetapi kelihatannya Anne Ahira juga memiliki idealisme dan komitmen yang kuat untuk kebangkitan Indonesia. Katakanlah Anne Ahira bersama Asian Brain-nya punya mimpi. Mimpi tentang Indonesia yang memiliki Internet Marketer-Internet Marketer kelas dunia. (Tetapi sayangnya -untuk orang Indonesia pada umumnya yg bergaji UMR/UMK- dengan biaya kursus Rp. 200.000,-/bln saat ini, April 2008, rasanya masih lumayan mahal, lho... he he... Jadi, mungkin untuk ukuran mereka bisa ikut kursus di Asian Brain juga masih menjadi "mimpi", he he... 1x lagi he he...)

Belajar internet marketing dirasakan oleh Anne Ahira awalnya tidaklah mudah, tetapi sebenarnya juga tidak terlalu sulit (menurut Anne Ahira, lho). Tetapi, y ang jelas, karena sudah menjadi komitmennya, dan karena dia juga begitu menyukai "hobby-nya" itu, maka setiap kesalahan yang sering dijumpainya dianggapnya sebagai tantangan. Dan justru dari pengalaman kesalahan-kesalahan yang dihadapinya itulah, satu-satunya orang Indonesia yang memiliki lisensi franchise Aweber ini, kemudian bisa menciptakan modul yang "GapTek Friendly". Maksud saya, modul yang dibuat oleh Anne Ahira bersama Asian Brain-nya bisa, kalau tidak mau dibilang mudah, dipahami oleh orang yang GapTek internet sekalipun. Tidak hanya itu, gaya bahasa dan model "mengajar-nya" yang seperti orang lagi ngobrol, juga membuat modulnya enak dibaca. Jadi, membaca modulnya yang untuk satu materi bahasan kadang mencapai 40 halaman lebih rasanya tidak capek dan tidak membosankan (dasar "guru" yang pinter ngobrol, eh, nulis... he he).

OK. Sampai di sini menurut saya key succes factor yang menjadi dasar bagi success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya adalah komitmen. Komitmennya untuk berubah dari GapTek menjadi ahli internet marketing yang benar-benar profesional di bidangnya. Di samping itu, komitmennya untuk Indonesia juga membuat perempuan cerdas yang kemudian mendapat julukan "Asian Brain" dari internet marketer-internet marketer Eropa ini, begitu fokus pada internet marketing yang kemudian menjadi hobby-nya. Komitmen atau kemauan yang kuat dalam banyak hal merupakan kunci utama dan pertama keberhasilan seseorang atau organisasi. Dalam hal organisasi, biasanya komitmen manajemen puncak (Top Management) yang menjadi penentu.

Barangkali Anda melihat ada key success factor lain dari success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya ini? Dan Anda berkenan berbagi atau menanggapi? Atau Anda ingin berbagi success story Anda sendiri di blog ini untuk semakin menumbuh-kembangkan sukses Anda? Silahkan kirim e-mail ke success.story.4u@gmail.com atau meninggalkan komentar / tanggapan di blog ini.

Atau barangkali Anda ingin pula menjadi internet marketer yang sukses dan ingin bergabung dengan Anne Ahira di Asian Brain? Informasi di link Anne Ahira atau Asian Brain ini barangkali bisa membantu. Dan perlu Anda ketahui, sebelum Anda benar-benar mendaftar menjadi anggota, begitu Anda melengkapi form pendaftarannya, dan mengirimkannya kembali, Anda akan langsung mendapat pelajaran internet marketing dari Anne Ahira secara GRATIS, lho.

OK. Nantiken artikel lanjutannya tentang success story Anne Ahira bersama Asian Brain-nya di blog ini. Sementara itu, Anda juga bisa membaca success story lainnya dari berbagai profesi di Blog ini.

Terima kasih.

Note: Untuk informasi lebih mendalam terkait artikel ini atau informasi lain yang belum tersedia di Blog ini Anda bisa mencarinya di link "Ads by Google" di bawah ini.



INFO HOTEL DI BALI. Klik gambar di bawah ini.